Terbangun

03.02 wib dini hari

tiba-tiba terbangun dari tidur yang sebentar, iya sebentar karena terakhir melihat jam sebelum lelap 01.32 wib. Tidak benar-benar langsung terbangun sebenarnya, di setengah bangun masih mengupil di kedua lubang hidung hingga bersih di keduanya. dan syukurnya kali ini tidak ada yang terjatuh di mulut seperti kemarin-kemarin.

lebih intim

nanti saat tiba giliran ku, nggak apa apa kamu nggak datang
setelahnya saja kalian datang ke rumah, biar lebih intim, tapi jangan bersamaan.

legalitas

.....
hanya sebagai legalitas kemauan

hanya sebagai legalitas meniduri
hanya sebagai legalitas mengekang
hanya sebagai legalitas mengakangi


lalu sebagai legalitas menampar
.
.
.
.
.
.
bersambung

Butuh

sering dengar nggak sih?
atau mungkin kalian lebih sering mengucapkan?
jika kalian punya teman, pasti kalain tahu atau bakan mengiyakan

Hanya Sekedar

hujan baru redah sedari tadi, tanah yang basah menyeruakan baunya, entah kapan terakhir kalinya musim kemarau, rasa - rasanya tahun ini penuh dengan hujan. tak mengapa sebenarnya dengan hujan, aku suka hujan, hanya saja orang - orang nggak suka klo aku basah, apa lagi DIA, dengan beralasan sakit, melarangku untuk basah oleh hujan, tapi untung saja Dia masih menjadi siapa.

3 bulan

ingin di tulis sebenarnya, eh di ketik ding.
hanya saja jangan lebih baik jangan, biarkan saja tak sempat tertulis yang kemudian jadi lupa. kecuali jika bertemu lagi entah sengaja atau tidak, itu menjadi nggak lupa, bahkan ketika hanya sekedar tersapa "hai".
hal hal yang sudah lupa mendadak secara cepat tiba - tiba datang lagi, termasuk rasa.

Terlambat

"terlambat". Jawabmu singkat
"tidak ada yang terlambat". bantahku lagi

"terlambat". balasmu lagi
"memangnya kapan?". tanyaku memastikan

tidak ada lagi jawaban.



(bukan) Catatan di bulan Agustus

tulisan kali ini akan sangat random, mungkin lebih random dari sebelumnya bahkan lebih renyah dari sebelum sebelumnya. iya arti renyah yang sudah pernah aku jabarkan di caption instagram.

Alam hanya sekedar hutan

apakah alam hanya sekedar hutan?
lalu udara yang aku hirup di kamar ini bukan alam?
lalu tanah yang sudah tertutup semen ini bukan alam?

bahkan kita sudah lancang mengkotak kotakan mana alam mana bukan
bahkan kita terus menggerus yang kita sebut alam untuk tidak lagi menjadi alam

apakah hanya yang liar yang di sebut alam?
bukankah segala yang dibawah langit adalah alam?
lalu cinta alam mana yang kita berikan?
alam seperti apa?

masih saja congkak kita
masih

00.39 WITA

kosong-kosong lewat tiga sembilan waktu Indonesia Bagian Tengah 


masih saja terjaga di malam, menggalau tentang kehidupan,.
untuk apa, mau apa dan ngapain,.
ya kehidupan..
"hanya gitu-gitu aja, tidak begitu menarik"
begitu kata salah satu kawan,.
iya memang ada tidak salahnya
karena memang mungkin keuntukan hidup sudah terkotakan oleh kemasyarakatan,.
kehidupan yang harus begini begitu terbentuk oleh pola masyarakat, kehidupan yang tidak sesuai keberlakuan yang tidak tertulis sebenarnya, sepertinya terpandang dosa, ya minimal terpandang gila,.
atau mungkin orang gila itu tidak gila? tapi orang yang menyebut orang gila itu yang gila menurut orang gila?


jika pun

hai yang rindu membaca celotehanrenyah yang tidak renyah sebenernya,
sekali lagi maaf jika sudah membuat rindu, karena akhir akhir ini sedang tidak sempat menulis dan kadang gak tau mau menulis apa, kadang pula gak tau mau mengetik apa.

Mari Kita Sadar Kawasan


Pengertian Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.

Cagar alam adalah bagian dari dari kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam), maka kegiatan wisata atau kegiatan lain yang bersifat komersial, tidak boleh dilakukan di dalam area cagar alam. Sebagaimana kawasan konservasi lainnya, untuk memasuki cagar alam diperlukan SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi). SIMAKSI bisa diperoleh di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

Malam ini (belum) Habis

01.42
tepat mulai menulis..

masih sama seperti kemarin malam ternyata, belum rela menikmati malam dalam lelap, mata masih terjaga dimalam yang hampir dini hari.





Ketika Bandung #1


“Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi” Pidi Baiq

Sepenggal kata Pidi Baiq tentang Bandung yang sudah tertulis di jalan Asia Afrika, salah satu jalan tujuan pengunjung Bandung, yang di tahun ini makin tertata menyambut perhelatan Konfrensi Asia Afrika entah yang keberapa, dan aku sudah pernah beberapa kali melewatinya. gak punya fotonya, silah searching aja dengan keyword "dan Bandung pidi baiq".

Senja itu


Senja itu santai menikmati penghujung
Senja itu juga romantis tanpa bosan
Dan senja itu semangat,
Senja itu belum berhenti



.
.

Ketika Janji















Pernahkah punya janji?
Janji yang belum terwujud
Janji yang belum ditepati
Janji yang sebenar-benar
Janji yang tak akan bisa.....
.... (1/3)

dari Kopi

Pertama mengenal kopi dari kopi bapak yang tinggal setengah kadang tinggal seteguk, yang pasti nggak berani jika kopi masih utuh. kalaupun ikut minum saat masih utuh, bapak nggak akan marah. iya kopi tubruk yang selalu dibuat oleh ibu, kopi tubruk terenak yang pernah aku tahu. manis.. semanis bapak dan ibu.

dua ribu nam belas

Januari dua ribu nambelas....
.
.
sudah enam taun sejak januari dua ribu sepulah dan sudah delapan taun sejak duaribu nambelas, hitung saja klo ndak percaya..
tapi ndak perlulah ditanya sudah berapa taun sejak aku keluar dari rahim ibu, ndak perlu itu..
.
sembilan januari dua ribu nambelas, dini hari...
mata masih terjaga, jiwa masih tersadar dengan jelas bahwa presiden RI masih pak jokowi, dan masih tersadar pula saat itu ndak ikut memilih jokowi.
di depan sebujur keybord dibantu cahaya dari layar televisi yang mengalunkan satu tembang white soeh and company yang jelas bukan dari request seseorang..
..


lima kotak


Ini minggu pagi yang biasanya masih asik tidur dengan  lelap bahkan meski tidur sedari sore, entah kenapa pagi ini terbangun dan tidak mengantuk sama sekali. hanya saja sedari bangun di awali karena kebelet berak yang kemudian dengan sukses terlaksanakan dengan manis tanpa perjuangan yang berarti. dan adakah korelasinya semua itu? aku rasa sangat tidak.

Coretan di halaman hampir terakhir

ingin menulis mana dulu ini tadi?
yang ini aja mumpung lagi inget dan sedang sangat mau


ada sebuah tulisan yang di awali dengan kata "hallo", kenapa halo? mungkin dia sering menerima telpon, bisa jadi kerjaan dia custemer servis..
mungkin, klo salah ya maaf.

Sepenggal Celoteh

sepenggal pengal celotehan di twitter yang lupa pada tahun berapa, sepertinya masih di tahun 2016. maaf jika ada kesamaan kata bahkan kalimat tidak ada unsur menjiplak secara sengaja, karena hanya ada 26 huruf dan entah ada berapa juta kata yang sudah digunakan jutaan orang kita dari sejak lama.

yang pasti awal aku bisa berkata memang menjiplak dari kata kata orang tua ku.
jadi maaf kalau sama.



Bagus Billionaire ‏@celotehrenyah Apr 11View translation
Kamu yang sering aku rasani dengan Tuhan saat sedang ngopi

Akar, daun, bunga, kamu dan sekitar


Akar-akar yang merambah menguat tanpa terlihat,
batang yang mulai membesar di topang
ranting menumbuh di ikuti daun-daun
akar terus tumbuh mencekram kuat
menguatkan batang, daun dan bunga-bunga yang tumbuh

Bapak #2


ada manusia yang paling ingin aku peluk
tapi aku malu, tidak juga sebenarnya..
hanya angkuh sebagai lelaki dewasa
.
.

Jangan lupa bahagia

Agak tergelitik mendengar jargon itu, "jangan lupa bahagia". Saya rasa bahagia bukan tentang lupa dan ingat seperti makan dan minum, yang terkadang kita harus makan saat lapar tapi kita lupa, bukan seperti harus minum saat haus yang sering kita lupa untuk minum.

memori lama

"gak bisa ngesave nih fotonya." sambil ku coba mengambil foto dari HPnya
"ya udah gak usah." ujarnya
"memorinya penuh nih, hapus aja kenangan-kenangan lama". candaku
"kenapa harus di hapus?".
"udah biar saja gak usah foto." katanya lagi.
.
.
"bagaimana bisa memori baru bisa masuk jika masih ada memori lama". kataku lagi sambil terus berjalan mengikutinya.
dia hanya terdiam terus melangkah dengan kepala menunduk, entah sedang ada yang terpikirkan atau hanya memang sedang menikmati jalan yang dia lewati.
.
.
"klo memang gak mau kehilangan memori, simpan di tempat lain, biar memori baru bisa masuk". kataku
dia masih diam dan menikmati jalannya.
.
.
"jika memorimu masih penuh dengan memori lama, biar aku rekam dalam memoriku". kataku lagi sambil merekam gerak langkahnya menembus ilalang.

Masih Ingin Sebenarnya


masih ingin rasanya ikut terbahak, selepas mengarung sungai tadi
masih ingin sebenarnya turut bercanda, di bawah tebing sana
masih ingin tadinya ikut tertawa, didepan tenda yang ada kopi diantara kita
masih ingin rasanya ikut saling meledek, di depan mulut gua.
.
Tapi dik..

Tarian Pikirmu

Kamu melangkah berlalu kebawah...
berjalan pelan menjauh dari tenda, yang sepertinya sedang mencari tempat hening dan pemandangan yang cukup.
.
..

Diam sejenak

aku ingin kita diam saja sejenak
sambil melihat ilalang-ilalang yang juga saling diam
hanya sesekali bergoyang tertiup angin

Bangku Kosong

Aku punya waktu dan bangku kosong untuk mendengarkan gerakan bibir mu bercerita.
bercerita tentang apa saja yang kamu mau, atau yang nggak kamu mau, ceritakan saja.
aku gak maksa..

Sebuah Perjalan

.
..
...

Ketika menuju suatu tempat bersama seseorang atau lebih kemudian tertawa bersama, lalu kembali pulang dengan selamat sampai rumah,







.... itulah perjalanan

Baca Juga

Embun awan #1

Satu persatu barang bawaan yang terbungkus rapi di masukan kedalam tas ransel yang telah dibelinya setahun yang lalu dan jarang dipergunaka...

Paling banyak di baca