Diary satu desember dua ribu ma belas

Dear Blogy,

hari ini masih jam siang, belum habis hari ini karena kau masih kenyang nanti aja aku habisin.
hari ini untuk kesekian kalinya aku ke palangkaraya, ibu kota kalimantan tengah, kota yang pernah di wacanakan untuk jadi ibu kota negara republik Indonesia Raya.

kesana nanti naik kereta, kereta terbang yang ada mbak-mbak berRok panjang, begitu juga sobekannya panjang hampir pahanya. mbak-mbak yang ramah karena selalu tersenyum padaku, tiap kali aku naik kereta terbang. entah senyum tulus atau hanya senyum berbayar tiap bulan.
bahkan mbak-mbak itu selalu mengingatkan ku untuk memasak sabuk pengaman dan tidak juga lelah mengajariku bagaimana menggunakan pelampung yang baik dan benar sesuai standart international. HP ku juga di minta untuk di matikan, mungkin mbak-mbak itu takut klo aku meminta nomer HPnya atau PIN BBMnya... mungkin..

saat aku turun pun ada bapak-bapak yang menyambut ramah bahkan menawarkan diri untuk membawakan tas yang aku bawa, selalu aku tolak memang karena malu masih muda kok tas gitu aja di bawain sama orang yang lebih tua.

ya selalu gitu aja sih klo naek kereta terbang,.
.
.
.
.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

Embun awan #1

Satu persatu barang bawaan yang terbungkus rapi di masukan kedalam tas ransel yang telah dibelinya setahun yang lalu dan jarang dipergunaka...

Paling banyak di baca