Entah sudah berapa lama aku tak mengunjunginya.
Tak menemuinya...
Sudah lama aku tak merasakan dinginnya,
Yang bisa juga hangat terasa.
Menghabiskan malam dengan segelas kopi panas yang cepat menjadi dingin.
.
.
Sepertinya tak mengapa aku tak datang,
Karena sudah banyak dan sering yang datang padanya..
Sedang rindu sebenarnya..
.
.
.
Tapi biarlah,
Sudah banyak yang menemuinya,
Semoga mereka-mereka memperlakukannya lebih baik..
.
.
Dan yang sebenarnya akan lebih baik buatnya jika aku tak mememuinya,
Tapi aku rindu sebenarnya..
.
.
Rindu berpeluh,
Rindu bercerita dalam malamnya,
Rindu berpeluk dingin,
Rindu bertawa,
Rindu hening yang disajikannya,
.
.
Yang sepertinya sekarang tak pernah lagi hening.
#rindu #gunung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Baca Juga
Embun awan #1
Satu persatu barang bawaan yang terbungkus rapi di masukan kedalam tas ransel yang telah dibelinya setahun yang lalu dan jarang dipergunaka...
Paling banyak di baca
-
Seperti biasa, seharusnya sudah aku packing perlengkapan dan logistic di tas ceril.. Ya seharusnya seperti biasa melarikan diri ke g...
-
Dulu pernah berangan menjadi petani saja, menanak nasi hasil tanam sendiri, ikan tinggal mancing di sungai, ingin ayam tinggal sembeli peli...
-
setelah setahun jadi zombie industri jiwa harus dibersihkan dengan mendaki gunung,. hehehee,. sebenarnya rencana tahun ini mau ke rinjani...
-
Panggil namaku, nanti aku noleh Kalau nggak, mungkin kurang kenceng, Panggil lagi lebih kenceng, Kalau masih gak noleh, mungkin terlalu...
-
“Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi” Pidi Baiq Sep...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar