unbelive(able)

Tepat di awal pembuka bulan April yang masih dini hari, benar-benar rasanya masih tidak percaya, kejadian nyata yang pernah di impikan atau sekedar diinginkan tapi sadar rasanya tidak mungkin terjadi, tapi nyatanya terjadi.
atau benar pernah memimpikan?

sepertinya bahkan tidak berani untuk memimpikan atau bahkan sekedar membayangkan, karena sadar itu hal yang mustahil. meski kadang hanya menghibur diri berkata pada diri sendiri bahwa hal itu bisa saja.

pagi dini hari itu mungkin bukan sebuah awal, tapi itu manjadi puncak permulaan. sepertinya kalian akan bingung apa yang sedang aku bicarakan tapi tidak baginya, dia pasti tau apa yang aku ceritakan.

bulan april yang luar biasa dan tidak dapat dipercaya, belum lagi tentang sebuah tulisanku yang terpilih menjadi yang terbaik dan akan di jadikan sebuah lagu. lagu
lagu
lagu
lagu
hahahahahahaha,.
tidak peduli seberapa terkenal yang akan membuat lagunya, setidaknya dia beneran pemusik yang jago maen gitar dan nada. beberapa lagunya juga enak baik lirik maupun musiknya.

dan memang saat mengikuti lomba tersebut di menit-menit terakhir penutupan, tidak melihat hadiah apa yang akan didapat, keinginan terbesar saat mengirimkan tulisan itu hanya ingin bisa di jadikan lagu. udah itu aja

dan benaaaaaar
terpilih untuk dijadikan lagu

meski aku baru tau pengumumannya di awal mei, tapi sebenarnya pengumuman sudah keluar di pertengahan april. dan saat pertama aku melihat pengumuman tidak langsung ngeh bawah itu aku yg menang, karena sudah lupa akan lomba itu, lalu setelah teringat akan lomba itu baru membaca kembali pengumuman.
BAPAK! Bagus Setiawan
masih juga belum yakin karena lupa sudah mengirim tulisan judul apa saja dan agi nama yang tertulis setiawan menggunakan "i" sedangkan aku menggunakan "y", Setyawan.







Setelah memastikan pada penyelenggara dan benar itu tulisan saya, penyelenggara lebih menyebutnya puisi, tapi aku tidak sedang menulis puisi tapi entahlah kriteria puisi seperti apa, aku juga nggak tau, yang pasti aku hanya menulis saja. dan memang benar-benar aku tulis pada buku pada awalnya, bukan aku ketik pada sosial media.

dan sampai saat ini aku masih antara tidak percaya, antara tidak percaya dan masih merasa ini mimpi, tapi jika mimpi kenapa aku tidak bisa bangun, yang ada aku mala bisa tidur. bisakah tidur dalam mimpi?

begitu juga dini hari di awal bulan april itu, aku masih belum benar - benar mempercayainya. senyuman yang benar-benar dengan sengaja di tujukan padaku, tatapan mata yang benar-benar disampaikan padaku dengan cara yang seperti biasa.

haruskah aku tidur sekarang agar besok bisa bangun dan memastikan ini semua hanya bunga tidur? atau aku nggak perlu tidur agar semua mimpi ini masih bisa aku nikmati sampai lelah nanti.

Bandung, 5 april 2017




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

Embun awan #1

Satu persatu barang bawaan yang terbungkus rapi di masukan kedalam tas ransel yang telah dibelinya setahun yang lalu dan jarang dipergunaka...

Paling banyak di baca