nanti saat tiba giliran ku, nggak apa apa kamu nggak datang
setelahnya saja kalian datang ke rumah, biar lebih intim, tapi jangan bersamaan.
tak perlu,
membawa secarik kertas putih dan isisnya ataupun sekotak yang berbungkus,
cukup bawa saja ceritamu yang nanti bisa kita obrolkan, nanti aku yang sediakan kopi, jika tidak, mungkin teh atau apalah yang kamu mau.
atau bisa saja di cafe biasa kita bercerita, namun jika di situ tentu harusnya kamu yang membayar, tapi tak apalah biar aku, jika cuman kamu dan mereka dan sekedar kopi dan beberapa makanan ringan, semoga sedang ada.
.
.
.
.
Selamat Kawan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Baca Juga
Embun awan #1
Satu persatu barang bawaan yang terbungkus rapi di masukan kedalam tas ransel yang telah dibelinya setahun yang lalu dan jarang dipergunaka...
Paling banyak di baca
-
Pernahkah punya janji? Janji yang belum terwujud Janji yang belum ditepati Janji yang sebenar-benar Janji yang...
-
setelah setahun jadi zombie industri jiwa harus dibersihkan dengan mendaki gunung,. hehehee,. sebenarnya rencana tahun ini mau ke rinjani...
-
Agak tergelitik mendengar jargon itu, "jangan lupa bahagia". Saya rasa bahagia bukan tentang lupa dan ingat seperti makan dan min...
-
ini bukan tentang cerita perjalanan atau menceritakan sebuah perjalanan yang runut menarik. ini menyoal tentang cerita yang muncul seperti ...
-
"Bhinneka Tunggal Ika" adalah moto atau semboyan Indonesia . Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar