Tik tik.. Tik tik.. Tiik..
.
.
Mungkin gitu nulisnya suara hujan ngikutin lagu, meski ndak di atas genting, tapi air yang turun memang tak terhingga.
Ndaak.. Ini ndak sedang nyanyi meski memang terlihat dahan dan ranting basah semua. Bukan juga sedang main hujan meski ingin, bukan pula sedang meneduh dari hujan menanti redah, bukan.
.
Sedang Rindu
Entah sudah berapa lama aku tak mengunjunginya.
Tak menemuinya...
Sudah lama aku tak merasakan dinginnya,
Yang bisa juga hangat terasa.
Menghabiskan malam dengan segelas kopi panas yang cepat menjadi dingin.
.
.
Sepertinya tak mengapa aku tak datang,
Karena sudah banyak dan sering yang datang padanya..
Sedang rindu sebenarnya..
.
.
.
Tapi biarlah,
Sudah banyak yang menemuinya,
Semoga mereka-mereka memperlakukannya lebih baik..
.
.
Dan yang sebenarnya akan lebih baik buatnya jika aku tak mememuinya,
Tapi aku rindu sebenarnya..
.
.
Rindu berpeluh,
Rindu bercerita dalam malamnya,
Rindu berpeluk dingin,
Rindu bertawa,
Rindu hening yang disajikannya,
.
.
Yang sepertinya sekarang tak pernah lagi hening.
#rindu #gunung
Tak menemuinya...
Sudah lama aku tak merasakan dinginnya,
Yang bisa juga hangat terasa.
Menghabiskan malam dengan segelas kopi panas yang cepat menjadi dingin.
.
.
Sepertinya tak mengapa aku tak datang,
Karena sudah banyak dan sering yang datang padanya..
Sedang rindu sebenarnya..
.
.
.
Tapi biarlah,
Sudah banyak yang menemuinya,
Semoga mereka-mereka memperlakukannya lebih baik..
.
.
Dan yang sebenarnya akan lebih baik buatnya jika aku tak mememuinya,
Tapi aku rindu sebenarnya..
.
.
Rindu berpeluh,
Rindu bercerita dalam malamnya,
Rindu berpeluk dingin,
Rindu bertawa,
Rindu hening yang disajikannya,
.
.
Yang sepertinya sekarang tak pernah lagi hening.
#rindu #gunung
Diary satu desember dua ribu ma belas
Dear Blogy,
hari ini masih jam siang, belum habis hari ini karena kau masih kenyang nanti aja aku habisin.
hari ini untuk kesekian kalinya aku ke palangkaraya, ibu kota kalimantan tengah, kota yang pernah di wacanakan untuk jadi ibu kota negara republik Indonesia Raya.
(bukan) Anak Gunung
.
.
.
.
.
.
.
seperti yg sudah-sudah meski belum disudahi, anak kegunung-gunungan makin hari makin ngehits seiring tayangan yang ke etventur etventuran. dan kembali jadi terend julukan anak gunung, anak pantai, anak panjat.
Sebagian dr Facebook 2011
1
Bagus Setyawan
December 16, 2011 ·
Segalau-galauny Merindumu tak segalau menahan berak,. squint emoticon"
2
December 13, 2011 ·
,.Kesuksesan laki-laki yang paling mendasar adalah bisa menjadi kebanggaan perempuannya..
3
December 13, 2011 ·
selamat siang... Gmn menghadapi rutinitas hari ini?? siap menjalani satu hari lagi dimana elu memberi lebih ke perusahaan dan dibales dikit? XD
4
December 13, 2011 ·
Bapak
1
Setelah bercerita panjang, bapak mengambil rokok kretek yang tergeletak di meja. dengan memegang rokok dan korek ditangannya, tanpa menyalakan dulu beliau berkata melanjutkan ceritanya.
"saya memang sengaja gak dekat dengan anak saya mas." lalu menyalakan rokok yang sudah dipegang tadi.
"loh?". mas arif bergumam heran sambil dia hisap rokok yang tinggal setengah.
bapak mengambil kopi yang berada di gelas, yang dibuatkan ibu tadi lalu ditaruh meja, kemudian diminum sama bapak.
1 solusi multy trouble
dari semua artikel yang ada, mengkerucut pada satu nasehat,.Sabar..
Pernah punya masalah gak sih? pasti pernah lah,.. itu pun kalau kalian masih hidup..
iya.. semua manusia pasti pernah punya masalah dan mungkin sekarang pun sedang punya yang berarti sedang bermasalah, mungkin...
"Salah satu tanda manusia hidup adalah ia masih punya masalah untuk diselesaikan"
Mendaki bukan Wisata (bukan mawar part.2)
saat ini saya sedang duduk, duduk di kursi, ada meja di depan saya dan tentu saja ada leptop. iya.. saya sedang di kantor, jangan nanya kenapa saya jadi mengantor lagi, karena saya sedang males njelasinnya. kapan-kapan saja saya jelasin, itu klo kalian masih pengen tau.
saya juga ndak lagi mau ngomongin mawar, ya lagi ndak mau aja, kasihan ntar mawar disana ndak tenang hidupnya diomongin orang di negaranya sendiri.
tadi saya sedang pup, kenapa saya pup? ya karena kebelet. di pup tadi ndak kepikiran si mawar, ya ngapain juga mikirin si mawar pas pup. tadi itu saya kok kangen, iya kangen naek gunung, kangen jalan pelan2 nggendong tas segede gaban, berpeluh, ngos-ngosan. duduk dulu nyante nikmatin hutan yang tenang, ya kangen itu saya. tapi kok saya pikir-pikir udah susah mau kyk gitu, bukan susah tenaga, saya masih kuat lah bawa tas tapi ya yang lebih kecilan dikit. bukan juga susah napas, saya emang pendaki selow, ndak buru2 nyampe yang penting enjoy. yang penting juga udah nyiapin fisik sebelum naek.
Adat Kejancukan (mawar part.1)
Semua orang pasti punya teman, iya teman orang yang kita kenal dan tentu saja sebaliknya dia juga kenal kita dan juga telah ada interaksi diantaranya, gitu aja si menurut saya. interaksi bisa bermacam-macam bisa percakapan, pertolongan dan apalah itu.
mungkin sebagian orang atau mungkin hampir semua mengklasifikasikan teman, ada yang disebut kawan lama, kawan karib dan yang paling popupuler sahabat atau sohib bahkan ada yang menyebut teman mereka sebagai saudara.
kalau sayah sendiri ya cukup teman saja, semuanya sama ya teman. mungkin hanya embel-embel di belakangnya saja yang berbeda, yang sebenernya cuman untuk menjelaskan sejarahnya saja. misal teman kuliah, teman SMP, teman Kerja, teman Main.
ndak perlulan saya jelaskan artinya, meski masing punya asal usul perkenalan bukan berarti interaksi kami terbatas embel-embel dibelakang sebutan teman tadi.
tiap orang memang bermacam-macam mengartikan teman ya biar sajalah ndak usah diperdebatkan yang penting mereka bahagia.
Emak maen facebook
tadinya buka-buka status facebook di taun-taun yang lalu buat nyari-nyari bahan buat ngetik, tapi kok malah nemu wall2an dan komen yang keanuan,.
hahahahhaaaa,..
isi time line facebook emang tumbuh kembang dari taun ke taun, dulu isi timeline yang keunyu-unyuan dan alay2, kini semakin dewasa saking dewasanya sampai membawa anak2nya di timeline. sepertinya saya harus mensortir teman-teman FB saya, biar ndak tua-tua banget timeline saya. bukanya saya ndak suka teman-teman itu share share anak-anaknya, tapi ya mbok punya hati dikit gitu loh, berempati dikit sama temennya.
dikit wae lah rah sah akeh-akeh, ngerti toh maksudku,.
meski lebih banyak timeline yg menua masih ada timeline yang muda-muda bergairah yang menggelora, ada beberapa memang yang masih kalah ngalay sebenernya dengan status2 beberapa taun yang lalu, termasuk setatus saya,. :D
Pengetik
Selamat malam yang mungkin sudah pagi..
okeh lah saya akan tambah entri belog ini, lama memang tak menceloteh celotehan renyah (katanya) yg tidak renyah sebenernya, lebih sering yg gak terlalu sering juga berceloteh di twitter
ada yg bertanya "seneng nulis mas?".
"seneng si, tp belum aku nyatakan". jawab ku
"klo semua bisa dinyatakan, gak ada yang berhayal mas". balasnya
"aku nanya formalitas aja buat pembukaan". katanya lagi
"iya sama, aku njawab juga cuman formalintas, biar terlihat sopan". jawab ku lagi.
Gunung tak lagi sunyi
Seperti
biasa, seharusnya sudah aku packing perlengkapan dan logistic di tas ceril..
Ya
seharusnya seperti biasa melarikan diri ke gunung saat suntuk dengan hiruk
pikuk hidup, sekedar bermalam kedinginan, sekedar menikmati kopi yang kadang
racikannya tak begitu enak, tapi terasa begitu nikmat saat berada diatas sana.
Ya
hanya sekedar bercerita dengan kawan, bahkan cerita yang sama yang pernah kami
bicarakan di café di tengah hiruk pikuk, tapi cerita itu lebih nikmat terdengar
di atas sana.
Menghisap
rokok yang sama, yang biasa kami hisap di warung kopi kota. Rokok merek yang
sama, tapi di atas sana satu hisapan begitu terasa sangat berharga untuk tidak
benar-benar dinikmati. Sesekali benar-benar menghisap dalam-dalam asap rokok
lalu dihembuskan panjang-panjang.
Langit
malam di atas sana tak selalu indah sebenarnya, bintang-bintang tak selalu
terlihat terang di hamparan langit gelap, ya tak seterang lampu-lampu kendaraan,
tak segemerlap lampu-lampu gedung di kota. Tapi pada bintang-bintang di atas
sana kami biasa menggantungkan mimpi-mimpi
Tapi..
Gunung sekarang tak lagi sunyi, gunung sekarang sama hiruk pikuknya dengan kota. Gunung
bukan lagi tempat melarikan diri dari ramai, bukan lagi tempat pergi dari kepadatan.
Lalu
kemana lagi aku harus lari? Dimana lagi tempat sunyi?
….
….
…….
………
Aku
sudah menemukan tempat sunyi..
Ya
di sini aku masih bisa menikmati kopi dan asap rokok..
Ya
di sini..
Di
kamar ini tempat sunyi yang tersisa..
bedroom,
January 4, 2015
Langganan:
Postingan (Atom)
Baca Juga
Embun awan #1
Satu persatu barang bawaan yang terbungkus rapi di masukan kedalam tas ransel yang telah dibelinya setahun yang lalu dan jarang dipergunaka...
Paling banyak di baca
-
Pernahkah punya janji? Janji yang belum terwujud Janji yang belum ditepati Janji yang sebenar-benar Janji yang...
-
setelah setahun jadi zombie industri jiwa harus dibersihkan dengan mendaki gunung,. hehehee,. sebenarnya rencana tahun ini mau ke rinjani...
-
Agak tergelitik mendengar jargon itu, "jangan lupa bahagia". Saya rasa bahagia bukan tentang lupa dan ingat seperti makan dan min...
-
ini bukan tentang cerita perjalanan atau menceritakan sebuah perjalanan yang runut menarik. ini menyoal tentang cerita yang muncul seperti ...
-
"Bhinneka Tunggal Ika" adalah moto atau semboyan Indonesia . Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahk...